Advertisements
php

Belajar PHP #03 : Menggunakan Web Server

Anak Males – Web server dan PHP adalah dua komponen penting dalam pembuatan aplikasi web. Web server adalah perangkat lunak yang menangani permintaan klien (seperti browser) dan menyediakan respon (seperti halaman web) sesuai dengan permintaan tersebut.

PHP, singkatan dari “PHP: Hypertext Preprocessor”, adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat aplikasi web dinamis.

Sejarah PHP dimulai pada tahun 1995, ketika Rasmus Lerdorf menciptakan sebuah skrip yang disebut “Personal Home Page Tools”. Pada saat itu, PHP hanya digunakan untuk mengelola halaman web pribadi.

Namun, seiring berjalannya waktu, PHP berkembang menjadi bahasa pemrograman yang populer digunakan untuk membuat aplikasi web, baik untuk skala kecil maupun besar.

PHP berbeda dengan bahasa pemrograman lain seperti Java atau C# yang digunakan untuk membuat aplikasi desktop atau mobile.

PHP difokuskan untuk pembuatan aplikasi web dan dapat digunakan di server-side (dalam web server). Dengan menggunakan PHP, kita dapat membuat aplikasi web yang dinamis dan interaktif.

Jenis Jenis Web Server PHP

PHP adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat aplikasi web. Untuk menjalankan aplikasi PHP, dibutuhkan web server yang mendukung PHP.

Berikut ini beberapa jenis web server yang dapat digunakan untuk menjalankan aplikasi PHP:

Apache: merupakan web server paling populer di dunia. Banyak distribusi Linux yang menyertakan Apache sebagai web server bawaannya. Apache dapat digunakan dengan PHP melalui modul PHP-FPM atau modul mod_php.

Nginx: merupakan web server yang cepat dan handal. Beberapa perusahaan besar seperti Netflix dan WordPress menggunakan Nginx sebagai web server utama. Nginx dapat digunakan dengan PHP melalui modul PHP-FPM.

Lighttpd: merupakan web server ringan yang sangat cocok untuk digunakan pada sistem dengan sumber daya terbatas. Lighttpd dapat digunakan dengan PHP melalui modul mod_fastcgi atau mod_cgi.

IIS: merupakan web server yang digunakan pada sistem operasi Windows. IIS dapat digunakan dengan PHP melalui modul FastCGI.

Caddy: merupakan web server yang menyediakan fitur HTTPS secara otomatis, sangat mudah digunakan dan cocok untuk digunakan pada sistem dengan sumber daya terbatas. Caddy dapat digunakan dengan PHP melalui modul fastcgi

Semua web server di atas dapat digunakan untuk menjalankan aplikasi PHP, namun pilihan tergantung pada kebutuhan dan kondisi sistem yang digunakan.

Installasi Web Server PHP

Kali ini kita akan membahasa caranya installasi web server di php, bagaimana caranya ?

Persiapan Sistem

Sebelum melakukan instalasi web server dan PHP, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk persiapan sistem:

  1. Sistem operasi: Web server dan PHP dapat diinstal pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, dan macOS. Pastikan sistem operasi Anda sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.
  2. Spesifikasi hardware: Pastikan komputer Anda memiliki kapasitas yang cukup untuk menjalankan web server dan PHP. Spesifikasi minimum yang dibutuhkan adalah prosesor dengan kecepatan 1GHz, 512MB RAM, dan ruang penyimpanan 10GB.
  3. Koneksi internet: Pastikan komputer Anda terhubung dengan internet, karena instalasi dan konfigurasi web server dan PHP dapat mengunduh file yang dibutuhkan dari internet.
  4. Akses administrator: Pastikan Anda memiliki akses administrator untuk melakukan instalasi dan konfigurasi web server dan PHP.
  5. Download software: Download versi terbaru web server dan PHP dari situs resmi.

Setelah melakukan persiapan sistem, Anda dapat melanjutkan ke langkah-langkah instalasi web server dan PHP

Langkah-langkah Instalasi Web Server

Berikut ini adalah langkah langkahnya :

  1. Buka file installer web server yang telah Anda download. Ikuti petunjuk yang ditampilkan pada layar untuk menjalankan proses instalasi.
  2. Pilih direktori instalasi. Direktori ini akan menjadi tempat file web server disimpan.
  3. Pilih opsi konfigurasi yang diinginkan. Beberapa opsi yang dapat dipilih meliputi pemilihan modul tambahan, pengaturan port, dan pengaturan virtual host.
  4. Pilih opsi untuk menjalankan web server setelah instalasi selesai.
  5. Klik tombol Finish untuk menyelesaikan proses instalasi.
  6. Setelah instalasi selesai, Anda dapat mengecek apakah web server berfungsi dengan benar dengan mengunjungi alamat IP atau nama domain server pada browser.
  7. Konfigurasi tambahan dapat dilakukan di file konfigurasi web server yang terletak di direktori instalasi.

Itu saja langkah-langkah instalasi web server, selanjutnya Anda dapat melanjutkan untuk meng-instal PHP.

Konfigurasi PHP

Setelah proses instalasi web server dan PHP selesai, ada beberapa konfigurasi yang perlu dilakukan agar PHP dapat digunakan dengan benar.

  1. Buka file konfigurasi PHP yang terletak di direktori instalasi PHP. File ini biasanya bernama php.ini.
  2. Cari baris yang menentukan direktori extension PHP. Direktori ini harus sesuai dengan lokasi file ekstensi PHP yang diinstal.
  3. Cari baris yang menentukan direktori saat menyimpan file sesi PHP. Direktori ini harus dapat diakses oleh web server.
  4. Cari baris yang menentukan batas waktu eksekusi skrip PHP. Batas waktu ini dapat diubah sesuai kebutuhan.
  5. Cari baris yang menentukan batas memori yang digunakan oleh PHP. Batas memori ini dapat diubah sesuai kebutuhan.
  6. Simpan file php.ini setelah melakukan perubahan.
  7. Restart web server agar perubahan konfigurasi dapat diaktifkan.

Itu saja proses konfigurasi PHP, setelah itu Anda dapat mulai menulis dan menjalankan skrip PHP untuk membuat aplikasi web dinamis.

Penutup

Baiklah, mungkin cuma itu aja tutorial php kali ini, sampai jumpa di tutorial berikutnya. Karena tutorial selanjutnya akan membahas struktur dasar yangn ada di php.

You may also like...

Popular Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *