Anak Males – Dalam dunia pemrograman, membagi tugas besar menjadi potongan-potongan kecil adalah kunci kesuksesan. Bayangkan Anda sedang memasak sebuah hidangan mewah—tentu lebih mudah mempersiapkan setiap bahan satu per satu daripada mencampurnya semua sekaligus. Di PHP, fungsi dan prosedur adalah alat penting untuk membuat kode lebih rapi, efisien, dan mudah dikelola.
Mari kita lihat bagaimana fungsi dan prosedur bekerja, mengapa Anda membutuhkannya, dan cara menggunakannya dengan beberapa contoh praktis .
Baca Juga : Belajar PHP #11 : Array
Apa Itu Fungsi dan Prosedur di PHP?
Fungsi dan prosedur adalah blok kode yang dapat dipanggil berulang kali dalam program. Mereka berfungsi untuk melakukan tugas tertentu, mengurangi pengulangan kode, dan memecah program besar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan mudah dikelola.
- Fungsi: Fungsi adalah blok kode yang melakukan tugas tertentu dan mengembalikan nilai.
- Prosedur: Dalam konteks PHP, prosedur pada dasarnya adalah fungsi yang tidak mengembalikan nilai. PHP sendiri tidak membedakan secara eksplisit antara fungsi dan prosedur—semua disebut fungsi. Jadi, kita akan fokus menggunakan istilah “fungsi” saja di artikel ini.
Baca Juga : Belajar PHP #10 : Perulangan
Mengapa Fungsi Penting?
Bayangkan Anda sedang membuat aplikasi yang menghitung diskon untuk sebuah toko online. Jika Anda harus menulis ulang logika perhitungan diskon di setiap halaman, hidup Anda akan sangat melelahkan (dan mungkin berantakan).
Di sinilah fungsi berperan: Anda bisa menulis satu fungsi yang menghitung diskon dan memanggilnya di mana saja dalam program.
Fungsi membuat kode:
- Lebih rapi: Kode Anda tidak dipenuhi oleh pengulangan yang tidak perlu.
- Lebih mudah dipelihara: Jika ada bug, Anda cukup memperbaiki satu tempat.
- Lebih modular: Anda bisa dengan mudah memisahkan logika yang berbeda ke dalam fungsi-fungsi yang terpisah.
Baca Juga : Belajar PHP #09 : Percabangan
Membuat Fungsi di PHP
Membuat fungsi di PHP cukup sederhana. Anda menggunakan kata kunci function
, diikuti dengan nama fungsi, dan di dalamnya Anda menuliskan kode yang ingin dijalankan.
Contoh Fungsi Sederhana
<?php
function sapaPengguna() {
echo "Halo, selamat datang di website kami!";
}
sapaPengguna(); // Output: Halo, selamat datang di website kami!
?>
Penjelasan Kode:
function sapaPengguna()
: Di sini kita mendefinisikan sebuah fungsi bernamasapaPengguna
.echo
: Ini adalah perintah di dalam fungsi untuk menampilkan pesan “Halo, selamat datang di website kami!”.sapaPengguna()
: Ini adalah cara kita memanggil fungsi tersebut.
Seperti pesulap yang mengeluarkan trik andalannya berulang kali, Anda bisa memanggil fungsi ini di mana saja, kapan saja, untuk menampilkan pesan yang sama.
Baca Juga : Belajar PHP #08 : Operator
Fungsi dengan Parameter
Fungsi juga bisa menerima input berupa parameter, mirip dengan bagaimana Anda memesan pizza dengan topping favorit Anda.
Fungsi dengan parameter memungkinkan Anda mengubah hasilnya berdasarkan nilai yang Anda masukkan.
Contoh Fungsi dengan Parameter
<?php
function hitungDiskon($harga, $diskon) {
$hargaDiskon = $harga - ($harga * ($diskon / 100));
return $hargaDiskon;
}
$hargaBarang = 100000;
$diskonBarang = 10;
echo "Harga setelah diskon: " . hitungDiskon($hargaBarang, $diskonBarang) . " rupiah.";
// Output: Harga setelah diskon: 90000 rupiah.
?>
Penjelasan Kode:
hitungDiskon($harga, $diskon)
: Fungsi ini menerima dua parameter, yaitu harga barang dan persentase diskon.return $hargaDiskon;
: Fungsi mengembalikan hasil perhitungan harga setelah diskon.hitungDiskon($hargaBarang, $diskonBarang)
: Saat kita memanggil fungsi, kita memberikan dua nilai (harga dan diskon) sebagai input.
Dengan parameter, Anda bisa mengatur fungsinya agar lebih fleksibel dan dapat digunakan dalam berbagai skenario. Sama seperti pesanan pizza yang bisa Anda sesuaikan topping-nya sesuai selera.
Baca Juga : Konstanta PHP: Keuntungan, Contoh, dan Aturan Penulisannya
Fungsi dengan Nilai Default
Jika tidak ada parameter yang diberikan, Anda bisa menentukan nilai default. Misalnya, saat toko Anda sedang tidak ada promo, Anda bisa memberikan nilai default diskon sebesar 0%.
Contoh Fungsi dengan Nilai Default
<?php
function hitungDiskon($harga, $diskon = 0) {
$hargaDiskon = $harga - ($harga * ($diskon / 100));
return $hargaDiskon;
}
$hargaBarang = 100000;
echo "Harga tanpa diskon: " . hitungDiskon($hargaBarang) . " rupiah.";
// Output: Harga tanpa diskon: 100000 rupiah.
?>
Penjelasan Kode:
$diskon = 0
: Di sini kita menetapkan nilai default untuk parameter diskon sebagai 0.- Jika kita memanggil fungsi tanpa memberikan nilai untuk diskon, maka akan menggunakan nilai default.
Fungsi dengan nilai default sangat membantu dalam situasi di mana Anda tidak ingin selalu memberikan input untuk setiap parameter.
Baca : Belajar PHP #06 : Variabel & Tipe Data PHP
Fungsi Mengembalikan Nilai (Return Value)
Fungsi bisa melakukan perhitungan dan mengembalikan hasilnya. Seperti contoh sebelumnya, fungsi hitungDiskon
mengembalikan harga barang setelah diskon. Untuk mengembalikan nilai dari fungsi, Anda menggunakan perintah return
.
Contoh Fungsi dengan Nilai Return
<?php
function luasLingkaran($radius) {
$luas = 3.14 * $radius * $radius;
return $luas;
}
echo "Luas lingkaran dengan radius 7 adalah " . luasLingkaran(7) . " satuan persegi.";
// Output: Luas lingkaran dengan radius 7 adalah 153.86 satuan persegi.
?>
Penjelasan Kode:
luasLingkaran($radius)
: Fungsi ini menerima parameter radius dan menghitung luas lingkaran.return $luas
: Fungsi mengembalikan hasil perhitungan luas.
Baca Juga : Belajar PHP #05 : Manipulasi String
Prosedur di PHP (Fungsi Tanpa Return)
Seperti yang disebutkan sebelumnya, prosedur pada dasarnya adalah fungsi yang tidak mengembalikan nilai. Prosedur hanya menjalankan perintah tertentu tanpa mengembalikan apa pun. Namun, dalam PHP, semua ini disebut fungsi—tidak ada istilah khusus untuk prosedur.
Contoh Prosedur (Fungsi Tanpa Return)
<?php
function cetakSalam($nama) {
echo "Halo, " . $nama . "! Selamat datang di website kami.<br>";
}
cetakSalam("Andi");
cetakSalam("Budi");
?>
Penjelasan Kode:
cetakSalam($nama)
: Fungsi ini menerima parameter nama dan menampilkan pesan salam.- Tidak ada perintah
return
di sini, karena tujuannya hanya untuk menampilkan teks, bukan mengembalikan nilai.
Prosedur cocok digunakan ketika Anda hanya ingin melakukan aksi tertentu tanpa perlu mendapatkan hasil atau output dari fungsi tersebut.
Variabel Global dan Lokal dalam Fungsi
Dalam PHP, variabel yang didefinisikan di luar fungsi disebut variabel global, sedangkan variabel di dalam fungsi disebut variabel lokal. Fungsi tidak dapat langsung mengakses variabel global kecuali menggunakan kata kunci global
.
Contoh Variabel Global dan Lokal
<?php
$nama = "Andi";
function cetakNama() {
global $nama;
echo "Nama: " . $nama;
}
cetakNama(); // Output: Nama: Andi
?>
Penjelasan Kode:
global $nama
: Mengakses variabel global di dalam fungsi.
Kesimpulan
Fungsi dan prosedur di PHP adalah alat penting untuk menjaga kode tetap rapi, modular, dan mudah dikelola. Dengan fungsi, Anda bisa menulis kode sekali dan menggunakannya berulang kali, sehingga menghemat waktu dan tenaga. Anda juga bisa membuat fungsi yang menerima parameter, mengembalikan nilai, atau hanya menjalankan perintah sederhana.
Jadi, anggaplah fungsi seperti seorang asisten pribadi: mereka membantu Anda menyelesaikan pekerjaan lebih cepat, lebih efisien, dan tentunya dengan lebih sedikit stres!