Advertisements
javascript

Belajar Javascript #02 : Cara Menulis Javascript di HTML

Anak Males – JavaScript adalah salah satu bahasa pemrograman paling populer dan esensial dalam pengembangan web modern. Dengan JavaScript, kamu bisa membuat halaman web yang dinamis dan interaktif. Hal ini membuat situs web lebih menarik dan menyenangkan bagi pengguna. Namun, bagaimana cara menulis JavaScript di dalam HTML?

Artikel ini akan membahas langkah-langkah menulis JavaScript, dengan berbagai teknik yang dapat kamu gunakan. Kami juga akan memberikan contoh sederhana agar kamu bisa langsung mempraktikkannya.

Mengapa JavaScript Penting di HTML?

Sebelum kita melangkah ke detail teknis, mari kita pahami dulu pentingnya JavaScript dalam HTML. HTML sendiri hanya mampu menampilkan struktur statis sebuah halaman web. Artinya, halaman web hanya akan menampilkan teks, gambar, dan konten lain yang tetap, tanpa interaksi.

Dengan JavaScript, kamu bisa menambahkan fungsionalitas dinamis, seperti:

  • Memvalidasi input form sebelum dikirim.
  • Menampilkan pesan peringatan (alert) saat tombol diklik.
  • Mengubah konten secara dinamis berdasarkan interaksi pengguna.
  • Membuat animasi dan efek yang menarik.

JavaScript memberikan “otak” bagi halaman HTML yang hanya terdiri dari kerangka dasar.

Baca Juga : Belajar Javascript #01 : Pengenalan Dasar Javascript

Menulis JavaScript di HTML

JavaScript dapat ditulis langsung di dalam dokumen HTML menggunakan tag <script>. Terdapat beberapa cara untuk menulis JavaScript, dan kita akan membahas semua metode tersebut.

1. Menulis JavaScript di dalam Tag <script>

Cara paling umum untuk menambahkan JavaScript adalah dengan menulisnya di dalam tag <script>. Tag ini bisa ditempatkan di dalam elemen <head> atau di akhir elemen <body>.

Contoh Penulisan di dalam <script>

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<meta charset="UTF-8">
<meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
<title>Contoh JavaScript dalam HTML</title>
</head>
<body>

<h1>Selamat Datang di Halaman Web Saya</h1>
<button onclick="tampilkanPesan()">Klik Saya</button>

<script>
function tampilkanPesan() {
alert('Halo, ini pesan dari JavaScript!');
}
</script>

</body>
</html>

Penjelasan:

  • Tag <script> digunakan untuk menulis kode JavaScript.
  • Di dalam tag <script>, kita menulis sebuah fungsi bernama tampilkanPesan().
  • Fungsi tersebut dihubungkan ke tombol dengan atribut onclick, sehingga saat tombol diklik, fungsi akan dijalankan dan pesan pop-up akan muncul di layar.

2. Meletakkan JavaScript di Bagian <head> atau <body>?

Ada dua tempat utama di mana kita bisa menulis tag <script>:

  1. Di dalam <head>: Kode JavaScript akan dieksekusi saat halaman dimuat, tetapi bisa berisiko jika ada interaksi dengan elemen yang belum dimuat.
  2. Di dalam <body>: Biasanya ditempatkan di akhir elemen <body> agar seluruh konten halaman sudah ter-render sebelum JavaScript berjalan.

Contoh Meletakkan JavaScript di <head>:

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<meta charset="UTF-8">
<meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
<title>JavaScript di Head</title>
<script>
function tampilkanPesan() {
alert('JavaScript di dalam tag Head');
}
</script>
</head>
<body>

<h1>Halaman Web Saya</h1>
<button onclick="tampilkanPesan()">Klik Saya</button>

</body>
</html>

Menulis JavaScript di dalam <head> baik untuk fungsi yang tidak langsung berinteraksi dengan elemen halaman. Namun, biasanya lebih baik menempatkan JavaScript di akhir <body>, terutama jika interaksi dengan elemen sangat diperlukan.

3. JavaScript Eksternal

Selain menulis JavaScript langsung di HTML, kita juga bisa membuat file JavaScript eksternal. Metode ini lebih terorganisir, terutama jika kode JavaScript menjadi panjang dan kompleks.

Contoh Penulisan JavaScript Eksternal:

Buat file eksternal bernama script.js dengan konten berikut:

function tampilkanPesan() { alert('Halo, ini pesan dari file JavaScript eksternal!'); }

Tautkan file eksternal tersebut di dalam dokumen HTML seperti berikut:

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
    <meta charset="UTF-8">
    <meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
    <title>Contoh JavaScript Eksternal</title>
    <script src="script.js"></script>
</head>
<body>

    <h1>Web dengan JavaScript Eksternal</h1>
    <button onclick="tampilkanPesan()">Klik Saya</button>

</body>
</html>

    Penjelasan:

    • Atribut src di dalam tag <script> digunakan untuk memuat file eksternal. Dalam contoh ini, kita memuat file script.js.
    • Kelebihan menggunakan file eksternal adalah kita bisa menggunakan kembali kode JavaScript tanpa harus menulis ulang kode di setiap halaman.

    4. Menggunakan defer dan async untuk Optimasi

    Saat browser memuat halaman, ia akan membaca HTML dari atas ke bawah. Jika ia menemukan tag <script>, browser akan berhenti memuat HTML sejenak dan menjalankan JavaScript. Ini bisa memperlambat waktu muat halaman.

    Untuk mengoptimasi waktu muat, kita bisa menggunakan atribut defer atau async di tag <script>.

    Penjelasan Singkat:

    • defer: Menunda eksekusi JavaScript sampai seluruh halaman selesai dimuat.
    • async: Menjalankan JavaScript secara paralel dengan pemuatan halaman. Cocok untuk script yang tidak tergantung pada elemen di halaman.

    Contoh Penggunaan defer:

    <script src="script.js" defer></script>

    Dengan menggunakan defer, JavaScript akan tetap dieksekusi setelah seluruh elemen HTML selesai dimuat, tanpa mengganggu waktu render halaman.

    Baca Juga : Tutorial Pemrograman

    Cara Interaksi JavaScript dengan HTML

    JavaScript bisa mengakses dan memanipulasi elemen HTML menggunakan Document Object Model (DOM).

    Contoh Sederhana:

    htmlCopy code<!DOCTYPE html>
    <html lang="en">
    <head>
        <meta charset="UTF-8">
        <meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
        <title>Manipulasi DOM dengan JavaScript</title>
    </head>
    <body>
    
        <h1 id="judul">Judul Utama</h1>
        <button onclick="ubahJudul()">Ubah Judul</button>
    
        <script>
            function ubahJudul() {
                document.getElementById('judul').innerText = 'Judul Berubah!';
            }
        </script>
    
    </body>
    </html>
    

    Penjelasan:

    • Fungsi document.getElementById() digunakan untuk memilih elemen berdasarkan ID-nya. Dalam contoh ini, elemen <h1> dengan ID judul dipilih.
    • Kode innerText mengubah teks yang ada di dalam elemen tersebut.

    Baca Juga : Tutorial Pemrograman Javascript untuk Pemula

    Tips dan Praktik Terbaik

    1. Pisahkan JavaScript dan HTML: Jika memungkinkan, gunakan file JavaScript eksternal untuk menjaga kebersihan kode HTML.
    2. Gunakan Konsol untuk Debugging: Browser modern seperti Chrome memiliki alat developer tools di mana kamu bisa melihat kesalahan dan pesan dari JavaScript.
    3. Pahami DOM: Memanipulasi elemen HTML adalah salah satu kemampuan paling penting dari JavaScript, jadi pastikan untuk memahami cara kerja DOM.

    Kesimpulan

    Menulis JavaScript adalah dasar dari pengembangan web interaktif. Baik kamu menulis JavaScript langsung di dalam dokumen HTML atau menautkan file eksternal, JavaScript memegang peranan penting dalam menciptakan pengalaman web yang dinamis.

    Dengan memahami berbagai metode penulisan JavaScript, kamu akan lebih siap untuk membangun aplikasi web yang interaktif dan responsif. Jangan lupa untuk selalu mencoba dan bereksperimen dengan JavaScript, karena semakin sering kamu mempraktikkan, semakin mudah kamu menguasai bahasa ini!

    You may also like...

    Popular Posts

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *